Tesis

Perbandingan Luaran Klinis Pasca Amputasi Transfemoral Dan Disartikulasi Panggul Pada Pasien Osteosarkoma Distal Femur Di Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo = Comparison of Clinical Outcomes Between Transfemoral Amputation and Hip Disarticulation in Distal Femoral Osteosarcoma Patients at The National General Hospital Dr. Cipto Mangunkusumo.

Pendahuluan: Osteosarkoma merupakan tumor tulang ganas primer yang banyak terjadi pada anak-anak dan remaja. Kesintasan untuk pasien osteosarkoma seringkali buruk meskipun sudah dilakukan pembedahan dan/atau radioterapi. Limb-salvage surgery (LSS) telah menjadi terapi standar untuk osteosarkoma. Namun, amputasi biasanya dilakukan apabila terdapat kontraindikasi LSS. Sampai saat ini belum ada penelitian yang membandingkan luaran fungsional serta kesintasan pasien osteosarkoma distal femur yang dilakukan amputasi transfemoral dan disartikulasi panggul. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan luaran pasca amputasi serta kesintasan pada pasien osteosarkoma di RSCM Jakarta periode tahun 2010 sampai tahun 2022 serta faktor-faktor yang mempengaruhinya Metode: Penelitian ini merupakan studi kohort retrospektif yang dilakukan di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM). Pasien osteosarkoma distal femur yang dilakukan tindakan disartikulasi panggul atau amputasi transfemoral tahun 2010 – 2020 dilibatkan dalam penelitian ini. Data yang dikumpulkan dan dianalisis meliputi karakteristik pasien, sintasan, metastasis dan skor Musculoskeletal Tumor Society (MSTS). Data tersebut diperoleh dari anamnesis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang, serta rekam medis pasien. Data tersebut akan dianalisis hubungan di antara variabel-variabel tersebut. Hasil: Sebanyak 42 subjek terlibat dalam penelitian ini. Subjek yang dilakukan amputasi transfemoral berusia lebih tinggi dibandingkan dengan subjek yang dilakukan disartikulasi panggul (p=0,048). Kejadian metastasis didapatkan lebih banyak secara signifikan pada subjek yang dilakukan tindakan amputasi dibandingkan dengan yang dilakukan disartikulasi panggul (p=0,001). Subjek yang dilakukan disartikulasi panggul memiliki diameter tumor yang secara signifikan lebih besar dibandingkan subjek yang dilakukan amputasi transfemoral (p=0,031). Selain itu, subjek yang hidup memiliki diameter tumor yang secara signifikan lebih kecil dibandingkan dengan subjek yang meninggal (p=0,002). Diameter tumor juga memiliki hubungan secara signifikan dengan metastasis. Subjek yang mengalami metastasis memiliki diameter tumor yang secara signifikan lebih besar dibandingkan dengan yang tidak metastasis (p < 0,001). Diskusi: Hubungan yang signifikan antara diameter tumor dengan sintasan terjadi karena diameter tumor berhubungan dengan kejadian metastasis dan kejadian metastasis berhubungan dengan sintasan. Tidak ada perbedaan signifikan antara skor MSTS dengan jenis amputasi karena kedua kelompok subjek sama-sama menggunakan crutches, faktor sosioekonomi untuk membuat prosthesis, dan sulit mencapai ukuran stump ideal pada kasus tumor. Kesimpulan: Terdapat hubungan yang signifikan antara usia, diameter, sintasan, dan metastasis terhadap jenis amputasi. Terdapat hubungan yang signifikan antara diameter tumor dan metastasis dengan sintasan serta diameter tumor dengan metastasis.
Kata Kunci: osteosarkoma, disartikulasi panggul, amputasi transfemoral



Introduction: Osteosarcoma is a primary malignant bone tumor in children and adolescents. Survival for osteosarcoma patients is often poor. Limb-salvage surgery (LSS) has become the standard therapy for osteosarcoma. However, amputation is usually performed when LSS is contraindicated. There has been no study comparing the functional outcome and survival of patients with distal femoral osteosarcoma who underwent transfemoral amputation and hip disarticulation. This study aims to compare outcomes and survival in post-surgery osteosarcoma patients at RSCM Jakarta from 2010 to 2022 and the factors that influence it. Methods: This study was a retrospective cohort study conducted at Cipto Mangunkusumo Hospital (RSCM). Patients with distal femoral osteosarcoma who underwent hip disarticulation or transfemoral amputation in 2010±2020 were included in this study. Data collected and analyzed included patient characteristics, survival, metastases and Musculoskeletal Tumor Society (MSTS) scores. The data were obtained from the history, physical examination, supporting examinations, and patient medical records. The data will be analyzed the relationship between these variables. Results: A total of 42 subjects were involved in this study. Subjects who underwent transfemoral amputation were older than subjects who underwent hip disarticulation (p=0.048). The incidence of metastases was found to be significantly more in subjects who underwent amputation compared to those who underwent hip disarticulation (p=0.001). Subjects who underwent hip disarticulation had a significantly larger tumor diameter than subjects who underwent transfemoral amputation (p=0.031). Furthermore, the living subjects had a significantly smaller tumor diameter than the deceased subjects (p=0.002). Tumor diameter had a significant relationship with metastasis. Subjects with metastases had significantly larger tumor diameters than those without metastases (p < 0.001). Discussion: A significant relationship between tumor diameter and survival occurs because tumor diameter is related to the incidence of metastasis and the incidence of metastasis is related to survival. There was no significant difference between MSTS scores and the type of amputation because both groups of subjects used crutches, socioeconomic factors to make prostheses, and difficulty in achieving the ideal stump size in tumor cases. Conclusion: There is a significant relationship between age, diameter, survival, and metastasis to the type of amputation. There is a significant relationship between tumor diameter and metastases with survival and tumor diameter with metastases.
Keywords: osteosarcoma, hip disarticulation, transfemoral amputation

Judul Seri
-
Tahun Terbit
2022
Pengarang

Muhammad Dedy Alkarni - Nama Orang
Achmad Fauzi Kamal - Nama Orang

No. Panggil
T22415fk
Penerbit
Jakarta : Program Studi Ilmu Bedah Orthopaedi dan Traumatologi.,
Deskripsi Fisik
xvii, 55 hlm. ; 21 x 30 cm
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
NONE
Edisi
-
Subjek
Info Detail Spesifik
Tanpa Hardcopy
T22415fkT22415fkPerpustakaan FKUITersedia
Image of Perbandingan Luaran Klinis Pasca Amputasi Transfemoral Dan Disartikulasi Panggul Pada Pasien Osteosarkoma Distal Femur Di Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo = Comparison of Clinical Outcomes Between Transfemoral Amputation and Hip Disarticulation in Distal Femoral Osteosarcoma Patients at The National General Hospital Dr. Cipto Mangunkusumo.

Related Collection